
“Dengan adanya kelanjutan festival ini, UMKM di Kabupaten Timor Tengah Selatan bisa terus didorong untuk berkembang,” tambah Maher.
Ia juga menyoroti antusiasme masyarakat selama pelaksanaan festival. Menurutnya, kegiatan ini berlangsung sangat meriah dan penuh semangat.
“Acara ini membangkitkan semangat masyarakat untuk berusaha meningkatkan ekonomi. Banyak orang dari berbagai daerah datang dan membelanjakan uang mereka untuk menikmati hasil pangan lokal,” katanya.
Festival tersebut menghadirkan berbagai produk olahan masyarakat, mulai dari pangan lokal hingga kerajinan tangan khas TTS. Hal ini menjadi peluang nyata bagi warga dalam meningkatkan pendapatan.
Maher berharap festival ini bisa menjadi agenda rutin tahunan yang tidak hanya menghidupkan kembali budaya lokal, tetapi juga memperkuat sektor pariwisata desa.
“Kami berharap pemerintah daerah, pemerintah provinsi, serta berbagai elemen termasuk NGO, bisa berkolaborasi agar festival ini bisa terus berlanjut,” ujar Maher.
Ia menegaskan bahwa Desa Tunua siap menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan festival berikutnya dengan lebih baik lagi.
Festival Musim Dingin 2025 di Fatukolen, Desa Tunua, pun menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat mendorong pengembangan pariwisata sekaligus memperkuat ekonomi kreatif di TTS.