
Kupang – PT. Bank NTT akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada Sabtu, 16 November 2024. Dalam RUPS ini, sejumlah agenda penting akan dibahas, termasuk mengenai Kelompok Usaha Bank (KUB), penandatanganan Shareholder Agreement (SHA), dan rotasi kepengurusan Bank NTT.
Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, mengungkapkan bahwa agenda utama dalam RUPS LB tersebut berkaitan dengan KUB yang akan dijalin dengan Bank Jatim. Untuk memperlancar kerja sama ini, perlu ada penandatanganan SHA oleh Pj Gubernur, yang diberi kewenangan dalam RUPS. Selain itu, RUPS juga akan membahas pemberian kewenangan kepada Plt. Dirut untuk menandatangani CSSR sebagai turunan dari SHA serta kewenangan untuk melakukan negosiasi valuasi saham antara Bank NTT dan Bank Jatim.
Rotasi kepengurusan juga menjadi salah satu agenda dalam RUPS, yang menurut Plt. Dirut adalah hal biasa dalam perjalanan sebuah perusahaan. Meskipun ada rotasi pengurus, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menghambat proses KUB dengan Bank Jatim, yang tetap akan berjalan sesuai rencana.
Terkait dengan kinerja, Yohanis menyatakan bahwa Bank NTT mencatatkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023. Beberapa indikator, seperti Dana Pihak Ketiga (DPK), aset, dan kredit mengalami pertumbuhan positif. Laba Bank NTT juga tercatat meningkat sebesar 53% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba yang saat ini mencapai Rp 210 miliar, meskipun target akhir tahun 2024 adalah Rp 231 miliar. Bank NTT optimis bahwa target tersebut akan tercapai dan bahkan berpotensi melampaui proyeksi.
Peningkatan kinerja ini diperkirakan akan berdampak positif terhadap peningkatan dividen bagi Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota sebagai pemegang saham Bank NTT.*