
DPC PDI Perjuangan TTS hadirkan program makan sehat bergizi bagi 86 siswa SD Inpres Fae. Meski jalur ekstrem dan sekolah serba terbatas, semangat gotong royong ala Bung Karno tetap hidup.
Fae, Timor-Savana– Di tengah medan berat dan fasilitas sekolah yang serba terbatas, semangat gotong royong tetap menyala. Program makan sehat bergizi yang digulirkan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terus menjangkau anak-anak di pelosok, termasuk di SD Inpres Fae, Kecamatan Amanatun Selatan.
Tim Timor Savana yang meliput kegiatan ini harus menempuh perjalanan panjang. Jalur menuju sekolah penuh tanjakan terjal, jalan berbatu, dan di beberapa titik lumpur masih membekas akibat hujan. Perjalanan makin menantang ketika mereka harus menyebrangi sebuah kali kecil untuk mencapai lokasi.
Sesampainya di sekolah, suasana sederhana langsung menyambut. Kondisi bangunan menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Plafon di beberapa ruang sudah mulai menggantung, pertanda lapuk dimakan usia.
Lebih miris lagi, keterbatasan ruang kelas membuat sekolah harus mengambil langkah darurat. Ruang guru terpaksa dialihfungsikan menjadi ruang kelas tambahan agar anak-anak bisa tetap belajar. Sementara itu, perpustakaan yang seharusnya menjadi tempat membaca kini digunakan sebagai ruang guru.
Meski fasilitas serba terbatas, suasana gembira terlihat di wajah 86 siswa SD Inpres Fae. Mereka adalah penerima manfaat program makan sehat bergizi dari PDI Perjuangan TTS.
Program ini pertama kali diluncurkan pada Juni 2025, tepat dalam momentum Bulan Bung Karno. Sejak itu, kegiatan ini dilanjutkan secara bertahap hingga kini memasuki tahap akhir. Anak-anak mendapatkan makanan sehat tiga kali dalam sepekan.
Di jam istirahat siang, halaman sekolah yang sederhana mendadak ramai. Anak-anak berdiri berjejer dengan riang, dibagikan makanan yang disiapkan oleh ibu-ibu pengelola. Suasana kebersamaan begitu terasa, seakan semua keterbatasan sirna untuk sesaat.
Ketua DPC PDI Perjuangan TTS, Mordekai Liu atau akrab disapa Deki Liu, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar memberikan makanan. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan memenuhi gizi anak sekaligus menanamkan semangat gotong royong, sebagaimana diajarkan Bung Karno.
“Kami ingin program ini benar-benar dirasakan manfaatnya. Ini bentuk kepedulian kami agar anak-anak tetap sehat, kuat, dan bersemangat belajar,” tegas Deki Liu.