Bank NTT Bahas Penguatan Tata Kelola dan Target Pertumbuhan Modal dalam Rapat Bersama Media

Kupang, November 2024 – Manajemen Bank NTT menggelar pertemuan bersama media untuk membahas sejumlah isu penting terkait tata kelola perusahaan, target pertumbuhan modal, serta perkembangan status kemitraan dalam Kelompok Usaha Bank (KUB). Dalam kesempatan tersebut, jajaran pimpinan Bank NTT menjelaskan beberapa langkah strategis yang tengah diambil untuk memperkuat kinerja dan tata kelola bank demi mencapai target pertumbuhan sebesar 10% tahun ini.

Turut hadir dalam acara tersebut, Penjabat Gubernur NTT,  Komisaris Independen Bak NTT, Plt. Dirut Bank NTT dan awak media.

Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa Bank NTT sebagai sebuah perusahaan harus tetap fokus memperbaiki tata kelola agar seluruh operasional sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). “Pengawasan terhadap SOP adalah tugas utama Komisaris Independen untuk memastikan semua proses berjalan sesuai aturan. Terkait penyertaan modal, Gubernur NTT berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk mencapai target modal sebesar Rp 3 triliun. Menurutnya, sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten diperlukan agar target ini bisa tercapai tanpa terus bergantung pada kemitraan KUB. Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai dasar dan integritas yang sesuai dengan prinsip “BERAKHLAK” untuk mengarahkan tata kelola yang berkelanjutan.

Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa Bank NTT di bawah pimpinannya, dalam keadaan baik-baik saja. Ia pun mengklarifikasi beberpa peneritaan yang beredar luas terkait penundaan RUPS. “Di sini saya mau menyampaikan bahwa RUPS akan tetap berjalan dan mengenai isu bahwa adanya kait-mengait antara Bank NTT dengan salah satu pasangan calon gubernur, di sini ditegaskan bahwa tidak benar adanya”.

Selain itu, manajemen Bank NTT menyampaikan bahwa kinerja bank telah meningkat sebesar 53% dibandingkan dengan tahun 2023. Mereka optimistis dengan dukungan pemegang saham dan pemerintah daerah, bank ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi besar untuk pembiayaan pembangunan di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Lanjut, terkait Kelompok Usaha Bank (KUB), kami telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Bank DKI karena permintaannya terlalu tinggi sehingga sebelum mengakhiri kesepakatan tersebut, kami telah menjalin komunikasi dengan Bank Jatim “kata Yohanis.

Perlu diketahui, Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Jatim dalam upaya memperkuat posisi sebagai anggota KUB. Pihak Bank NTT mengonfirmasi bahwa target untuk menjadi anggota KUB diharapkan dapat tercapai sebelum akhir tahun ini, dan saat ini sudah ada koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait struktur direksi yang masih diisi oleh tiga orang.

 

Berita Terkait

Seleksi Direktur Utama PDAM Kota Kupang ...
Wagub NTT Tinjau Lokasi Banjir Bandang ...
BPJN NTT Lakukan Penanganan Darurat Pasca ...
Hari Pertama POPDA 2025 NTT: 11 Kontingen Berhasil ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *