
Kupang,timorsavana.com – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BBWS NT II), Parlinggoman Simanungkalit, didampingi Kepala Sub Bagian, Kris B. M.R Lake, SE, MM, serta Kepala Satuan Kerja Bendungan I BWS NT II, Frengky Welkis, memberikan keterangan kepada media , Senin 22 September 2025 terkait kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Doddy Hanggodo, ke Nusa Tenggara Timur.
Dalam kunjungannya, Menteri Doddy meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan menegaskan perhatian khusus pemerintah pusat, melalui Presiden Prabowo Subianto, terhadap penanganan bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Walaupun lokasi Nagekeo jauh dan sulit dijangkau, Pak Presiden berpesan agar kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh masyarakat terdampak bencana,” ujar Parlinggoman.
Kepala BBWS NT II menjelaskan bahwa sejumlah jembatan yang belum berfungsi akan segera diperbaiki melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Selain itu, rehabilitasi sungai yang mengalami perubahan morfologi dan profil juga menjadi fokus utama agar aliran sungai kembali normal dan dapat mencegah banjir bandang di masa mendatang. Material pasir yang terbawa dari daerah Bulu, yang merupakan hasil aktivitas gunung berapi aktif, menjadi salah satu penyebab utama banjir bandang tersebut.
Untuk penanganan jangka panjang, BBWS NT II tengah merancang pembangunan “sabuden” (bendung) yang akan diposisikan strategis untuk mengendalikan debit air dan material saat musim hujan. Rencana detail desain bendungan ini ditargetkan selesai pada 2026 dan akan diajukan anggarannya jika dana masih tersedia.
“Harapannya, dengan pembangunan ini, banjir bandang seperti yang terjadi sebelumnya tidak akan terulang, sehingga rumah-rumah dan infrastruktur masyarakat bisa terlindungi,” tambah Parlinggoman.
Selain penanganan banjir, kunjungan Menteri PUPR juga mencakup wilayah Raknamo, di mana irigasi menjadi perhatian. Saat ini petani sedang melakukan tanam kedua, dan sejumlah permintaan terkait perbaikan saluran irigasi sekunder dan tersier tengah diproses. BBWS NT II berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kelompok petani untuk memastikan suplai air mencukupi.
Kepala Balai juga menyampaikan bahwa tim sudah melakukan survei jalan akses penting bagi petani di daerah terdampak, dan upaya perbaikan akan dilakukan sesegera mungkin, baik di tahun 2025 maupun 2026 jika belum sempat.
Menteri Doddy juga berpesan agar pembangunan fasilitas umum, seperti komplek sekolah di Raknamo, segera direalisasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan masyarakat.
“Fokus utama kami adalah mempercepat pembangunan infrastruktur di NTT agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat di 22 kabupaten dan kota di provinsi ini,” pungkas Parlinggoman.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan sinergi bersama pemerintah daerah, BBWS NT II optimis dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan penanganan bencana yang lebih baik di Nusa Tenggara Timur.**