Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia Nomleni Hadiri Festival Musim Dingin Fatukolen, Ajak UMKM Lebih Mandiri

Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia Julia Nomleni, menghadiri Festival Musim Dingin 2025 di Fatukolen, Tunua. Ia ajak UMKM mandiri, dorong kolaborasi, dan nikmati pesona alam Fatukolen.

Fatukolen, Timor-Savana – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Emelia Julia Nomleni, menghadiri Festival Musim Dingin 2025 yang berlangsung di Fatukolen, Desa Tunua, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kehadirannya pada festival ini menjadi perhatian khusus karena baru kali ini ia berkesempatan hadir setelah beberapa kali menerima undangan di tahun-tahun sebelumnya.

Emelia, yang akrab disapa Emi, tiba di Desa Tunua pada malam pembukaan festival, 4 September 2025. Malam itu, ia menghabiskan waktu berdiskusi bersama warga di halaman rumah sembari menikmati api unggun.

“Festival musim dingin ini kalau tidak salah sudah beberapa kali digelar, hanya saja penyelenggaranya berbeda-beda. Beberapa undangan sebelumnya saya tidak sempat hadir, dan hari ini saya bisa hadir,” kata Emi.

Pagi harinya, Emi bangun lebih awal untuk menikmati udara segar di puncak Fatukolen. Ia mengaku kagum dengan pesona alam desa yang memberikan pengalaman berbeda.

“Pagi tadi saya menikmati matahari terbit, luar biasa indah. Dari sini kita bisa melihat matahari terbit dan nanti juga bisa melihat matahari terbenam,” ujarnya.

Dalam pernyataannya, Emi menekankan pentingnya peran UMKM, terutama kaum perempuan, dalam mendukung perekonomian masyarakat.

“Saya senang karena banyak mama-mama yang terlibat dalam UMKM. Prinsipnya pemerintah membuka akses seluas-luasnya, tetapi yang paling utama adalah usaha kita sendiri,” jelasnya.

Emi menegaskan bahwa fasilitas dan dukungan pemerintah tidak akan berarti jika masyarakat tidak memiliki semangat bekerja keras.

“Kalau kita tidak mau bekerja dan berusaha, semua yang disiapkan akan sia-sia. Oleh karena itu kita perlu kolaborasi bersama,” tambahnya.

Ia juga menyinggung adanya keuntungan besar yang diperoleh pelaku UMKM selama festival berlangsung. Beberapa di antaranya bahkan mampu meraih omzet ratusan ribu rupiah hanya dalam sehari.

“Saya dengar ada yang mendapatkan Rp500.000 dalam sehari, padahal biasanya butuh tiga sampai lima hari untuk mencapai jumlah itu,” ungkapnya.

Emi menyambut baik usulan agar festival ke depan digelar dalam waktu yang lebih lama sehingga memberi peluang lebih besar bagi UMKM.

Menurutnya, festival musim dingin di Fatukolen adalah sebuah anugerah Tuhan bagi Kabupaten Timor Tengah Selatan. “Ini sesuatu yang unik, festival musim dingin di musim panas. Luar biasa,” katanya.

Ia menutup pesannya dengan mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan dinginnya Fatukolen sebagai hambatan. “Tuhan menganugerahkan kita tempat indah dan energi yang baik untuk bekerja bersama-sama,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ketua DPRD TTS Moerdekai Liu: Festival ...
Keuntungan berangkat Umroh menggunakan jasa Agen ...
Pentingnya Manasik Sebelum Haji dan Umroh
Penjelasan Badal Umroh, Umroh Bagi Orang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *